Instagram

Friday, August 20, 2010

Is there any time for GOD?

Everyday is a busy day!!Seperti itulah kenyataan yang kita hadapi saat ini. Dari pagi sampe ketemu pagi lagi ada aja yang dikerjain.. 1 hari, 24 jam, 1440 menit, 8640 detik..

Kalau kita runutkan mungkin seperti ini..

Aktifitas pagi hari
Mungkin orang2 bangun jam 5 pagii terus mandi, gosok gigi, sarapan terus mulai berangkat ke sekolah, kuliah, kantor,dll. Menghabiskan waktu berjam-jam di jalan karena Jakarta macet..-.-"

Aktifitas siang hari
Para pelajar dan mahasiswa udh jelas sibuk belajar, mendengarkan guru, bersenda gurau dengan teman. Bagi para pekerja kantor yah bergelut dengan kertas-kertas kerja, komputer dan laptop menyala, entertain klient, sesekali chatting dengan temen di laptopnya.

Aktifitas sore hari
Yap para mahasiswa sibuk ber-refreshing ria baik di mall atau resto bersama teman-teman atau pasangannya. Pekerja kantoran yeah kadang harus menerima nasib lembur karena pekerjaan yang menggunung...Atau bagi yang tidak lembur mungkin memilih pulang dan menghabiskan waktu minimal sejam dijalan XD~~

Aktifitas malam hari
Akhirnya semua kembali ke rumahhh :D Eh tapi tidak sampai disitu saja aktifitas mereka berhenti. Kadang masih harus sibuk mengerjakan tugas, pekerjaan kantor, atau belajar untuk ujian. Atau yang sudah punya pacar akan sibuk menelepon pacarnya hingga malam atau sekedar chatting atau online facebook dan maen game..Ahhh udah malem aja masih sibuk semua yah..

Ups udah tengah malam jadi udah harus tidur dehh besok kan bangun pagiii...Xp~

Itukah rutinitas anda setia harinya? Kalau iya sepertiny anda sudah melupakan sesuatu. Tidak terlihat adanya interaksi dengan Tuhan. Tidak sedetikpun sepertinya. Semua yang kita lakukan seperti hanya berfokus pada diri kita sendiri dan kesenangan duniawi saja.

Tidak ada ucapan syukur kita di pagi hari atas nafas kehidupan yang masih boleh kita hirup. Tidak ada rasa syukur kita atas pekerjaan yang masih kita miliki saat ini. Tidak ada juga rasa terima kasih kita atas berkat yang Dia berikan sepanjang hari ini.

Terlalu sibukkah kita untuk ingat padaNya?

Tahukah anda Tuhan itu sebenarnya juga sibuk. Setiap hari Dia sibuk memperhatikan setiap umatNya. Menjaga mereka dan menyertai sepanjang hari mereka. Menjauhkan mereka dari bahaya dan kesulitan. Memberkati setiap usaha dan kegiatanya.

Jadi Tuhan juga sibuk kan. Tapi bedanya Dia sibuk untuk kita. Tapi bahkan tidak ada waktu kita sediktpun untukNya. Dari 24 jam yang boleh Dia berikan untuk kita dalam satu hari. Adakah seperduaempatnya kita berikan untukNya?

Dia hanya rindu kita datang kepadaNya, bercakap-cakap dengan Dia. Dia tetap setia menunggu sampai saat pintu hati kita terbuka untukNya. Maukah kita sekarang menjawab panggilanNya?

When you found there's no one to talk to, always remember that God is always ready to listen

Friday, August 13, 2010

You dont know what you have 'till you lose it
























"Nice Quote!!" mungkin kata-kata itulah yang akan dilontarkan setiap orang yang mendengarnya..Tapi apa mereka benar-benar memahami maksud kata-kata ini? Akupun begitu. Mudeng koq maksudnya tapi prakteknya belum tentu bisa. Yah kan udah dibilang klo belom kehilangan makanya ga bakal ngerti.

Terkadang aku bertanya pada diriku. Apasih yang aku miliki di dunia ini? Keluarga, rumah, uang, harta, pasangan, ataukah jabatan? Ups NOPE!! Tidak ada ternyata. Tidak satupun yang kusebutkan benar. Jadi aku tidak punya apa-apa dong. Tapi Tuhan tidak begitu saja membiarkan kita tidak membawa apa-apa, hanya "Hati" kitalah yang kita miliki saat kita boleh hadir di dunia ini.

Lalu apa maksud segala ocehan panjang lebarku di atas dengan judul artikel ini? Toh udah jelas tadi bilangnya kita ga punya apa-apa kan..Memang semua hal yang saat ini kita miliki bukan semata-mata milik pribadi. Semua yang kita punya harus kita sadari adalah titipan Tuhan. Yah Tuhan saking baiknya sama kita, Dia tahu kita ga punya apa-pa maka dari itu Dia berikan banyak hal buat kita. Keluarga, pekerjaan, Jabatan dan karir, uang, harta, pasangan, anak,dll,dst...itu semua adalah titipan Tuhan buat kita. Dia ingin kita menjaga dan memeliharanya dengan baik. Karena sewaktu-waktu apabila Dia merasa kita sudah tidak pantas memilikinya lagi dan ingin mengambil semua itu dari kita toh kita harus ikhlas. Karena memang semua itu milikNya.

Kadang kita dianugerahi keluarga yang begitu baik dan utuh. Seorang ayah yang bijaksana, seorang Ibu yang penyayang, seorang saudara yang baik malah disia-siakan begitu saja. Tidak perduli dengan nasehat orang tuanya, bukannya menjadi anak yang berbakti malah terus-menerus menyakiti kedua hati orang tuanya. Namun setelah keluarganya diambil oleh Tuhan barulah kita menyadari betapa berarti mereka semua.

Kita yang saat ini diberikan kehidupan yang layak dengan uang dan harta berlimpah malah tidak menghargai semuanya itu. Berfoya-foya dan menghambur-hamburkan uang titipan Tuhan hanya demi kenikmatan sendiri. Bukannya digunakan untuk membantu orang lain atau beramal dan perbuatan baik lainnya. Saat usahanya bangkrut dan semua harta dan uangnya ludes barulah kita sadar bahwa selama ini kita tidak memanfaatkan uangnya dengan baik.

Bagi mereka yang memiliki pasangan (pacar/suami/istri) terkadang bukannya membahagiakan pasangan mereka namun malah sering kali menyakitinya, dengan alasan yang katanya cinta. Padahal cinta itu tidak pernah menyakiti malahan seharusnya membahagiakan bukan? Sampai suatu saat pasangannya itupun pergi dari kehidupan kita barulah kita menyadari apa arti mereka dalam hidup kita. Tuhan tidak pernah ingin miliknya disia-siakan dan tidak dipelihara dengan baik. Baik itu berupa materi maupun bukan. Saat Dia merasa kita tidak mampu menjaga titipanNya lagi maka Dia akan mengambilnya dari kita. Dan saat itu juga kita baru menyadari semua yang kita miliki itu berharga. Sesuatu yang tadinya kita sia-siakan.

Hal seperti inipun seringkali aku alami. Aku tidak bisa menjaga apa yang menjadi titipan Tuhan untukku. Dan kemudian Dia mengambilnya dariku. Sulit memang kehilangan sesuatu namun aku tahu saat Tuhan melakukan itu Dia ingin aku belajar. Dia ingin aku lebih menghargai semua hal yang ada dihidupku. Namun aku percaya saat waktunya sudah tepat dan Tuhan merasa aku sanggup Dia akan memberikan hal yang jauh lebih indah.

Jadi dengan semua hal yang masih kau miliki saat ini syukurilah dan sayangilah karena kau tidak akan pernah tahu kapan milikmu akan diambil daripadamu!

Monday, August 2, 2010

Menggenggam terlalu kuat

Aku iri kepada Siang. Ia tak pernah ingin menggenggam matahari. Tak pernah ingin meredupkannya.Siang pula yang membiarkan matahari bersinar begitu angkuhnya. Yang tanpa membatasinya. Semua orang pun tahu, siang adalah pemiliknya.

Aku pun iri terhadap malam. Lihat betapa ia selalu merasa cukup dengan sinar yang ditawarkan bulan. Ia bahkan terkadang membiarkan bulan bersenda gurau bersama bintang. Lalu ada masa dimana ia pekat tanpa cahaya. Tapi ia setia menanti. Menanti cahaya yang bahkan tak mampu sepertiga saja membuatnya benderang.

Dan sungguh aku iri tehadap pagi. Yang dengan kesederhanaan kicau burung mampu membuat hari dimulai dengan lebih indah. Pun Kepada senja....yang mampu menetramkan setiap hati yang lelah. Dengan keindahannya lalu membius kita untuk sejenak menikmatinya.
Juga terhadap rintikan hujan. Yang turun menyirami tanah kering tanpa berharap tanah itu membalas apa yang telah dilakukannya

Aku iri terhadap mereka. Yang bisa begitu tulus menjalankan peran dan menjaga semua yang telah dititipkan Tuhan. Yang tak pernah meminta lebih dari apa yang pantas didapatkannya. Yang selalu bersyukur untuk apa yang bisa dimilikinya. Yang tak pernah ingin menggenggam terlalu erat semua yang berada dalam genggamnya.

Sementara bisa kau lihat aku. Aku yang katanya tulus mencintaimu. Tapi berharap kadar sama bisa kau berikan jua padaku. Yang tersimpan beribu sayang dalam hatiku. Tapi perlahan sangat ingin meredupkanmu. Tak rela sinarmu ternikmati mata yang lain. Bahkan semakin kuat aku menggenggammu. Mengikatkan tali yang membatasimu. Menyempitkan semua ruang dalam gerakmu. Hingga sempat kau sesak karenanya. Lalu begitu ingin melepaskan diri.

Karna aku mungkin tahu tapi pura pura tak tahu...
Bahwa segala sesuatu yang digenggam terlalu kuat
Maka sekuat itulah dia pun akan selalu mencari jalan untuk melepaskan diri dari ikatannya...

Sumber : www.ngerumpi.com

Recent Posts